Banyuwangi - Kawanan perampok bercadar kembali beraksi di Banyuwangi. Kali ini rumah Eni Utami (33) warga Dusun Krajan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono menjadi sasarannya. Puluhan gram perhiasan emas milik korban raib.
Perampok berhasil masuk ke dalam rumah setelah mencongkel pintu belakang, sekitar pukul 01.30 WIB, Kamis (12/11/2009). Pelaku yang diketahui berjumlah 5 orang tersebut diperkirakan langsung menuju kamar belakang, yang ditempati Marfuah (53), ibu kandung korban.
Disitu, korban dilumpuhkan dengan cara diikat kedua kaki dan tangannya dengan tali sepatu. Sebanyak 4 perhiasan emas, yang terdiri dari kalung rantai seberat 20 gram, 1 anting intan, 4 bandul kalung emas serta 1 cincin emas diambil paksa oleh para pelaku.
"Saya dibangunkan mereka. Mereka mengancam akan membunuh saya jika berteriak. Dan diminta menyerahkan perhiasan yang ada," jelas Marfuah pada polisi saat melakukan olah TKP.
Selanjutnya, lanjut Marfuah, 4 dari 5 perampok menuju ke kamar Eni Utami, anaknya. Lagi-lagi, perampok menjarah seluruh harta benda dan perhiasan yang tiap harinya dipakai oleh Eni. Diantaranya, Kalung rantai emas seberat 15 gram, gelang emas 25 gram, anting emas 2 gram, HP Nokia N 81, HP NOkia N 70 serta uang tunai Rp 650 ribu.
"Tiga orang bangunkan saya, satu lagi jaga pintu kamar. Mereka ambil seluruh perhiasan yang saya pakai," jelas Eni, sambil meringis kesakitan akibat luka sayat di telapak tangan kanannya.
Polisi menyebutkan, diperkirakan pelakunya merupakan kelompok baru. Dari keterangan korban, semua pelaku masih berusia muda. Hal itu teridentifikasi dari gaya mereka berpakaian dan berdandan.
Selain itu, sebelum kabur melalui pintu belakang, para perampok sempat menikmati buah semangka yang ada dilemari es dapur. Bahkan, salah satu dari mereka sempat pula buang air besar di kamar mandi.
"Mereka mengenakan gelang karet banyak ditangannya layaknya trend remaja sekarang. Sempat buang hajat lagi," ungkap Kapolsek Srono, AKP Jodana Gunadi, sambil tersenyum pada wartawan di lokasi.
(bdh/bdh)
(Irul Hamdani melaporkan untuk Detik Surabaya, 12 November 2009)
No comments:
Post a Comment