Wednesday, 25 November 2009

Ribuan Lubang Tambang Emas Ilegal Dimusnahkan



Irul Hamdani - detikSurabaya | Rabu, 25/11/2009 16:19 WIB | Banyuwangi - Ribuan lubang tambang emas ilegal di kawasan Gunung Tumpang Pitu, petak 78 dan 79, Kampung 56, Dusun Ringin Agung, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, dimusnahkan, Rabu (25/11/2009).

Langkah itu sekaligus mengakhiri praktek tambang emas ilegal yang beroperasi 7 bulan terakhir dipetak 78 dan 79. Ratusan petugas gabungan dari Perhutani, TNI dan Polri menutup semua lubang bekas galian.

Ratusan tumpukan karung berisi material yang ada di lokasi dirobek dan diambil isinya untuk menutup lubang bekas galian. Namun ada pula, yang langsung dimasukkan ke dalam lubang dan dibakar bersama kayu konstruksi penahan sisi dalam lubang.

Petugas juga menemukan puluhan lubang yang di dalamnya berisi puluhan karung material yang diduga mengandung emas. Lubang tersebut ditutup dengan terpal dan dilapisi dengan tanah sebagai kamuflase. Selanjutnya, lubang tersebut dihancurkan bersama isinya.

Asisten Perhutani Banyuwangi Selatan, Hairudin, mengatakan penertiban tersebut akan terus dilakukan hingga kawasan itu steril dari aktivitas penambangan liar. Penertiban dan reklamasi lahan dilakukan secara bertahap.

"Langkah ini untuk mencegah meluasnya kerusakan hutan. Reklamasi lahan dimulai hari ini dengan melibatkan semua unsur, dan akan dilakukan secara bertahap," jelas Hairudin kepada wartawan di lokasi.

Selama penambangan emas ada, lanjut Hairudin, tercatat ribuan lubang galian yang tersebar di dua petak yakni, 79 dan 78. Yang terparah terjadi dipetak 78 dengan luas kerusakan 5 hektar.

Beberapa kelompok penambang emas juga mulai terlihat beraktivitas di perbatasan kawasan eksplorasi milik PT Indo Multi Niaga, sebuah perusahaan penambangan emas. Selain itu, tercatat sekitar 50 pohon jati yang ada dipetak 78 tumbang dan mati.

Untuk mencegah kembalinya para penambang, Perhutani akan berkoordinasi dengan Polres Banyuwangi. Pengamanan ekstra ketat akan dilakukan sebagai tindakan lanjutan hari ini.

"Kami akan berkoridasi dengan Polres Banyuwangi terkait pengamanan kawasan," tambah Hairudin.

Sebelumnya, beberapa kali penertiban serupa pernah dilakukan awal merebaknya penambangan emas. Puluhan orang ditangkap polisi dan diajukan ke pengadilan. Namun sepertinya hal itu tak mampu memberi efek jera.

Justru sebaliknya, penambangan emas di kawasan yang dikelola Perhutani Banyuwangi Selatan semakin menjadi-jadi. Padahal, saat itu pengamanan ketat juga diberlakukan. Namun tak berlangsung lama.

Sehingga penambang emas dengan mudah keluar masuk kawasan hutan dengan membawa tanah yang diduga mengandung emas. Entah berapa ratus kubik tanah yang sudah dicuri dengan atas dalih urusan perut tersebut. (fat/fat)

No comments:

Post a Comment