Monday, 7 December 2009

Kaki Gajah dari Luar Jawa, 15 Penderita di Banyuwangi




Senin, 7 Desember 2009 | 8:32 WIB | Posts by: jps |

Banyuwangi - Surya- Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi menemukan sedikitnya 15 warga menderita penyakit kaki gajah (Filariasis atau Elephantiasis). Dua orang di antaranya telah meninggal dunia.

Meski begitu, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Mohammad Izzudin menegaskan bahwa Banyuwangi bukanlah daerah endemis kaki gajah. Ia berargumen, mayoritas penderita penyakit yang disebabkan cacing filaria ini memiliki riwayat tinggal dalam jangka waktu lama di luar pulau seperi Sumatra dan Bali.
“Karena gejala penyakit ini baru muncul sekitar 10 tahun setelah tertular, besar indikasi mereka tertular saat berada di daerah tersebut,” kata dia.

Izzudin menjelaskan, kaki gajah adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

Oleh karena itu, untuk mencegah penyebaran penyakit kaki gajah, Dinkes Banyuwangi menggalakkan penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). PSN itu tidak hanya untuk memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti, namun juga untuk semua jentik nyamuk.

Selain menggalakkan penyuluhan kepada masyarakat, Dinkes Banyuwangi juga melakukan ‘tes kartu’, yakni tes darah yang sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Pengetesan dengan cara mengambil contoh darah ini dilakukan secara massal di daerah penderita. “Syukurlah hingga kini hasilnya masih negatif, kami belum menemukan penularan di Banyuwangi,” katanya.

Penderita kaki gajah di Banyuwangi pertama kali ditemukan pada tahun 2000. Penderita berusia antara 23-75 tahun dan tersebar di Kecamatan Banyuwangi, Glagah, Tegaldlimo, Purwoharjo, Rogojampi dan Genteng. Pengobatan penderita kaki gajah dilakukan oleh Dinkes Banyuwangi secara cuma-cuma. Mereka diberikan Diethylcarbamazine (DEC) yang harus diminum satu kali seminggu selama 40 minggu.

Dengan pengobatan tersebut pembengkakan dapat berkurang antara 2 - 3 cm. “Memang tidak bisa kembali normal, tapi setidaknya tidak membesar lagi. Untuk pembengkakan kronis hingga 3 kali atau lebih dari ukuran semula harus dilakukan operasi pengangkatan,” terang Izzudin. st9

No comments:

Post a Comment