Tuesday, 8 December 2009

Ludes, Tiket Pesawat Rute Favorit




Selasa, 8 Desember 2009 | 12:46 WIB |

SURABAYA - Menjelang akhir tahun, grafik penumpang sarana transportasi umum menanjak. Untuk pesawat, rute-rute favorit liburan ada yang load factor-nya sudah mencapai kisaran 90%. Beberapa maskai pun bersiap menambah jadwal atau memperbesar jenis pesawat yang digunakan.

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menyatakan, tiket untuk keberangkatan 24 Desember hingga 1 Januari 2010 sudah terpesan sekitar 90%. ”Meskipun Natal masih kurang dua minggu lagi tapi tiket untuk beberapa rute seperti Surabaya-Denpasar dan Surabaya-Jakarta sudah terpesan 90 persen,” kata Humas Garuda Indonesia Area Timur, Erina Damayanti.

Dipastikan saat keberangkatan nanti load factor-nya bisa tembus 100%. Padahal normalnya rute-rute tersebut hanya terisi 85% dari total kapasitas pesawat.

Menurut dia, rute Denpasar sangat diminati karena jalur ini juga memiliki penerbangan lanjutan ke Australia seperti Brisbane, Perth, Melbourne serta Seoul. Sedangkan Jakarta, selain murni ke Jakarta juga dimanfaatkan penumpang yang akan melanjutkan penerbangan ke Singapura, Bangkok, dan Hong Kong.

Mulai 23 Desember saja, penumpang dari Surabaya yang melakukan reservasi sudah 30% dari total kapasitas penerbangan. ”Itu untuk penumpang dari Surabaya yang membeli tiket ke negara-negara tersebut. Belum dari kota-kota lain,” tambahnya.

Untuk ke Singapura, Garuda memiliki enam kali jadwal penerbangan. Lima di antaranya menggunakan Boeing 737-800 berkapasitas 12 bisnis dan 144 penumpang. Sedangkan satu jadwal lainnya menggunakan Airbus baru milik Garuda berkapasitas 36 penumpang bisnis dan 186 penumpang ekonomi. Bisa jadi, untuk rute regional favorit ini juga akan ditambah satu kali penerbangan lagi.

Mengenai harga, Erina mengatakan Garuda tidak akan menaikkan harga di atas tarif batas atas. Hanya saja alokasi harga memang bergeser. Jika misalnya Surabaya-Denpasar di hari-hari normal, alokasi untuk harga Rp 500 ribu lebih banyak, maka di peak season alokasinya lebih banyak untuk tiket dengan kisaran Rp 700 ribuan. ”Tapi yang pasti tidak lebih dari itu,” tegasnya.

Hal serupa juga dialami Merpati Nusantara Airlines. Untuk rute ke Denpasar pada 24 Desember 2009 hingga 31 Januari 2010 tiket yang terpesan sudah diatas 50%. ”Saya optimis load factor-nya nanti bisa sampai 100 persen untuk rute ke Bali,” kata Sales & Service Manager Region PT Merpati Nusantara Airlines, Hiro Kristianto. Untuk peak season Hiro memprediksi akan terjadi mulai 21 Desember hingga 1 Januari.

Jauhnya jarak antara Lebaran dengan libur tahun baru menjadi pendongkrak masyarakat berlibur di akhir tahun. Jarak 3 bulan antara dua hari besar ini memberikan waktu kepada masyarakat mengumpulkan dana untuk berlibur.

Selain Denpasar yang merupakan tujuan utama berlibur, tujuan-tujuan lain yang juga gemuk saat Natal adalah beberapa kota di Indonesia timur seperti Sampit, Ujung Pandang, manado, Kupang, Maumere dan Waingapu. Untuk antisipasi lonjakan penumpang, jadwal Surabaya-Sampit yang jadwalnya 4 kali sehari menjadi setiap hari.

Humas Mandala Airlines Trisia Megawati KD juga menyatakan, tingkat keterisian penumpang bisa sampai di atas 90%. Saat ini reservasi untuk tujuan Denpasar, Pontianak, Pangkalpinang, Medan, Jogjakarta, Batam, Surabaya dan Semarang sudah mencapai 80%. Sedangkan rute-rute lain baru di kisaran 70%.

”Tapi belum kami putuskan apakah akan menambah jumlah penerbangan atay tidak. Kita pantau dulu kebutuhan di lapangan,” ujar Trisia. Tapi berdasar pengalaman tahun lalu, jumlah kursi yang disediakan yaitu 275 ribu seat mulai periode peak season yaitu 17 Desember hingga 4 Januari masih bisa mengakomodir permintaan perjalanan udara di akhir tahun. Di akhir tahun ini, Mandala juga menyediakan jumlah kursi yang sama.

Jika maskapai sudah hampir dipastikan panen di akhir tahun, tidak demikian halnya dengan Kereta Api. Moda transportasi darat ini belum menunjukkan peningkatan trafik penumpang. Manager Humasda PT KA Daop VIII, Nur Amin mengatakan sampai saat ini penjualan tiket masih datar. ”Belum ada lonjakan. Kalau Natal dan Tahun Baru penjualan tiket baru ramai di H-10. Tapi memang tidak sebesar Lebaran. Saat Natal dan Tahun Baru peningkatan jumlah penumpang hanya 3-5 persen di bandingkan hari-hari normal,” paparnya.

Nur Amin memastikan tidak terjadi penambahan kereta. PT KA hanya memaksimalkan rangkaian KA reguler. Jika misalnya Kereta hanya memiliki 7-8 gerbong, diakhir tahun ditambah menjadi 12 gerbong. Tapi penambahan itu hanya untuk KA kelas ekonomi. Untuk kelas eksekutif tetap normal.

Beberapa rute yang mengalami lonjakan penumpang umumnya bertujuan ke Bandung, Jakarta, dan Blitar. Rute gemuk tersebut dilayani Kereta Api (KA) Pasundan rute Surabaya-Bandung, KA Kertajaya rute Surabaya-Pasar Turi-Pasar Senin, KA Mutiara Timur tujuan Banyuwangi, KA Sancaka tujuan Jogja dan KA Panataran rute Surabaya-Blitar. koranisun.com | ang

No comments:

Post a Comment