Wednesday, 20 January 2010
Mengenal Salah Satu Calon Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas
koranisun.com | Bursa penyaringan Calon Bupati oleh partai politik sudah mulai lama dibicarakan. Tokoh-tokoh yang mencalonkan diri pun mulai bermunculan. Salah satunya adalah yang ikut meramaikan bursa pemilihan calon bupati PDIP kemarin, yaitu Abdullah Azwar Anas. Mungkin jika dibandingkan dengan calon lainnya saat itu, yaitu Bupati Ratna Ani Lestari dan artis senior Emilia Contesa, nama Abdullah Azwar Anas masih agak asing di telinga kita. Oleh karena itu koranisun.com menyadur sebuah artikel dari vivanews.com berikut ini sebagai gambaran yang mungkin bisa menjelaskan siapakah Abdullah Azwar Anas.
VIVAnews - Tahun 2009 ini, Abdullah Azwar Anas harus kembali ke kampung halamannya. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini gagal kembali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2009-2014.
Tak akan ada lagi politisi muda PKB yang dengan tangkas menjawab berbagai isu yang berkaitan dengan lingkup kerjanya di legislatif. “Kreatif, vokal, selalu siap diberi tugas apapun, paham dengan materi yang ditugaskan tanpa perlu diberi tahu secara rinci, dan sangat lihai dalam bermanuver memainkan isu di DPR,” ujar mantan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Effendi Choirie, mengomentari sepak terjang rekannya itu.
Bukan sekadar itu pujian Gus Choi, begitu panggilan Effendi Choirie. “Terus terang, di DPR mungkin hanya ada 50 orang yang kritis dan kompeten seperti Anas. Sementara di FKB, mungkin bahkan sedikit sekali,” ujarnya.
Azwar Anas mengaku gagal terpilih kembali karena kesulitan mendekati konstituen di daerah pemilihan Jawa Timur VII, medan pertarungannya di Pemilu April 2009 lalu itu. Azwar yang kelahiran Banyuwangi atau masuk dalam daerah pemilihan Jawa Timur III merasa kesulitan 'bertarung' di daerah pemilihan VII yang bukan basis tradisionalnya itu.
Persoalan makin bertambah runyam karena suami dari Ipuk Fiestiandani ini satu dapil dengan Eddie Baskoro Yudhoyono (Ibas), calon Demokrat yang juga putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Hal itu benar-benar sulit. Maka dengan pertimbangan matang, saya memilih untuk melepas saja (peluang menjadi legislator),” ujar Anas ketika memaparkan pertanggungjawaban publiknya di Gedung DPR.
Bagaimanapun, Sebastian Salang dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (FORMAPPI) menyesalkan tidak terpilihnya Anas sebagai anggota DPR masa bakti 2009-2014. “Sayang sekali lima tahun ke depan tidak ada lagi Azwar Anas di DPR. Tidak banyak orang seperti ini,” kata Sebastian.
Namun Anas yang pernah dinobatkan sebagai mahasiswa teladan Universitas Indonesia ini sudah menyiapkan rencana ketika tidak terpilih lagi. Anas menerbitkan sebuah buku berjudul “Mengawal Negara Budiman: Seberkas Akuntabilitas terhadap Amanah Rakyat.” Buku ini ia susun sebagai pertanggungjawaban publik bagi para konstituennya, sekaligus sebagai salah satu referensi bagi anggota dewan baru di masa bakti berikutnya.
Sementara untuk kelanjutan karir politiknya, Anas yang baru saja merayakan ultah ke-36 tersebut, kini sudah berancang-ancang untuk meramaikan bursa pertarungan Pemilihan Bupati Banyuwangi yang direncanakan berlangsung tahun 2010 mendatang.
“Tapi sebelum maju ke Pemilihan Bupati, tentu saya masih akan mengukur tingkat elektabilitas saya dulu di Banyuwangi,” ujar Anas. Banyuwangi sejak lama memang menjadi basis konstituen pria lulusan pascasarjana komunikasi UI ini. “Banyuwangi kan daerah kelahiran saya. Setiap kali saya pulang ke Bayuwangi, saya memang selalu menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan konstituen, DPC PKB, dan teman-teman kader lainnya,” kata Anas.
• VIVAnews
Labels:
Tokoh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

 
No comments:
Post a Comment