Revitalisasi Tari Etnik
TAMBAKSARI --M. Harianto dan Suli berkelahi di panggung Gedung Srimulat, THR, kemarin (17/2). Mereka sama-sama membawa keris. Gerakan-geraka keduanya sangat lincah dan indah, sehingga tak ada satu pun yang terluka.
Itulah salah satu adegan tari Ghambu Pamungkas dari Sumenep. Tak lama berselang, giliran tiga penari perempuan beraksi di panggung yang sama. Mereka adalah Sekar Alit SP, Ona Elprasdita, dan Vivin Eka Indrawati. Mereka membawakan tar Jejer Jaran Dawuk dari Banyuwangi.
Kedua tarian itu menjadi sajian pembuka seminar Koreografi Etnik Jawa Timur yang dilangsungkan berkenaan dengan peluncuran buku berjudul serupa. Ratusan penggemar seni tari memadati gedung yang menjadi markas grup lawak legendaris Srimulat itu.
''Acara ini untuk memberikan kesegaran pada para penikmat seni tari," ungkap Eko Wahyuni Rahayu, ketua komite tari Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), pihak penyelenggara acara tersebut.
Buku Koreografi Etnik Jawa Timur berisi sejumlah esai dari para pengamat dan praktisi seni tari Jawa Timur. Mereka adalah Tri Broto W.S., Bambang Sugito, Rahmat Djoko Prakosa, Setyo Yanuartuti, Peni Puspito, dan Eko Wahyuni Rahayu.
Rencananya, bulan Agustus nanti DKJT akan meluncurkan buku bertema tari remo. Eko mengatakan, tari remo di setiap daerah di Jawa Timur memiliki karakter yang berbeda-beda. (rio/ari)
Itulah salah satu adegan tari Ghambu Pamungkas dari Sumenep. Tak lama berselang, giliran tiga penari perempuan beraksi di panggung yang sama. Mereka adalah Sekar Alit SP, Ona Elprasdita, dan Vivin Eka Indrawati. Mereka membawakan tar Jejer Jaran Dawuk dari Banyuwangi.
Kedua tarian itu menjadi sajian pembuka seminar Koreografi Etnik Jawa Timur yang dilangsungkan berkenaan dengan peluncuran buku berjudul serupa. Ratusan penggemar seni tari memadati gedung yang menjadi markas grup lawak legendaris Srimulat itu.
''Acara ini untuk memberikan kesegaran pada para penikmat seni tari," ungkap Eko Wahyuni Rahayu, ketua komite tari Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), pihak penyelenggara acara tersebut.
Buku Koreografi Etnik Jawa Timur berisi sejumlah esai dari para pengamat dan praktisi seni tari Jawa Timur. Mereka adalah Tri Broto W.S., Bambang Sugito, Rahmat Djoko Prakosa, Setyo Yanuartuti, Peni Puspito, dan Eko Wahyuni Rahayu.
Rencananya, bulan Agustus nanti DKJT akan meluncurkan buku bertema tari remo. Eko mengatakan, tari remo di setiap daerah di Jawa Timur memiliki karakter yang berbeda-beda. (rio/ari)
 
No comments:
Post a Comment