Saturday, 20 March 2010

Batik Banyuwangi di Griya Wisata Pusat Batik Jawa Timur



suarasurabaya.net| Perhatian mal atau pusat perbelanjaan terhadap pelestarian batik Indonesia terus bertambah. Setelah ITC memiliki Kampung Batik yang menjual aneka batik cap (printing), kini City of Tomorrow (CiTo) Surabaya menyediakan Griya Wisata Pusat Batik Jawa Timur.

Griya Wisata Pusat Batik Jawa Timur ini, menurut R DOROTHE NOVITA Marketing Coomunication Manager pada suarasurabaya.net, Jumat (19/03), manajemen CiTo menyediakan areal seluas 500 meter persegi di Upper Ground Floor untuk kebutuhan pengusaha skala UMKM dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Di Griya ini ada 38 jenis batik yang bisa dikoleksi oleh turis lokal maupun mancanegara kalau mereka berkunjung ke Surabaya. Dalam soft opening ini baru 32 kabupaten/kota yang siap buka stan,”ujarnya.

Di Griya Wisata Pusat Batik, kata DOROTHE, 38 kabupaten/kota menampilkan secara khusus batik tulis masing-masing daerah. Harga yang ditawarkan, tergantung motif, bahan dan proses pembuatannya.

Range harga yang ada di sini mulai Rp 1 juta hingga Rp 8 juta. Bisa dimaklumi kualitas batik tulis berbeda jauh dengan batik printing. Dan ini yang membedakan antara pusat batik di CiTo dengan di ITC. Kita saling melengkapi satu sama lain dengan tujuan sama-sama mengangkat dan melestarikan batik Indonesia,”papar DOROTHE.

Penyediaan areal khusus batik tulis ini, kata DOROTHE, didukung Dinas Koperasi UMKM Jawa Timur, Asosiasi Tenun Batik dan Bordir (ATBB), Asita dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Terlebih lokasi CiTo sebagai pintu gerbang masuk ke Surabaya, sangat strategis untuk memasarkan batik tulis dari 38 kabupaten/kota yang memiliki lebih dari 17 ribu motif.

Mereka yang ingin kulakan batik tulis cukup datang ke CiTo dan tidak harus datang ke pusat industrinya seperti Banyuwangi, Ponorogo dan daerah lainnya. Bagi turis maupun pengunjung mal, saat ke Griya Wisata Pusat Batik Jawa Timur tidak harus berbelanja batik tetapi juga bisa belajar membatik.

“Tidak semua orang tahu cara membatik. Di sini, mereka bisa belajar langsung membuat batik. Ini akan memberikan eksperimen menarik bagi pengunjung maupun turis-turis yang dibawa anggota Asita Jawa Timur,”kata DOROTHE.

DOROTHE menambahkan grand opening Griya Wisata Pusat Batik Jawa Timur, akan dilakukan Menteri Koperasi bersama Gubernur Jawa Timur pada 22 April mendatang. Ini bersamaan dengan diresmikannya ruang pamer UMKM Dinas Koperasi Jawa Timur di Juanda. “Karena di ruang pamer itu tidak ada batik, dan sengaja pilih Griya Wisata untuk batiknya,"tegasnya.

Dengan adanya Griya Wisata Pusat Batik Jawa Timur, diharapkan bisa mendongkrak okupansi pengunjung CiTo antara 15%-20%. Jumlah pengunjung CiTo untuk weekdays kisaran 20 ribu sampai 30 ribu dan saat weekend naik 20%-30%. (tin)

No comments:

Post a Comment