Tuesday, 9 March 2010

Luka Lama Kiper Kawakan SFC

PALEMBANG - Enam jahitan di pelipis Hendro Kartiko. Untungnya, cepat dikaritasi tindak penanganan operasi medis. Sempat pula sesaat dia hilang kesadaran. Itulah dua kenangan “manis” yang diingat Hendro, penjaga gawang Sriwijaya FC (SFC). Memori yang masih tersimpan, mendekati duel kontra Persema Malang di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, penghujung pekan ini, Sabtu (13/3/2010). “Ada perasaan trauma, pasti, tapi itu sudah berusaha saya lupakan,” diakui Hendro kepada okezone, Rabu (10/3/2010). Sekadar mengingatkan, 20 Desember tahun silam, SFC bertandang melawan Persema di Stadion Gajayana, Malang. Satu kesempatan Hendro menyelamatkan gawangnya diancam bola sundulan striker Brima Pepito Sanusie. Kiper asal Banyuwangi itu sigap berjumpalitan meloncat ke arah kanan gawang. Tapi sial, kepalanya terbentur tiang, lalu mengucurkan darah. Hendro pingsan, diangkut di atas usungan yang dilarikan paramedis ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit, pelipisnya dijahit sebelum mantan pilar PSSI itu menyadari apa yang telah terjadi. “Alhamdulillah, saya mendapat dukungan terutama dari keluarga,” katanya menanggapi proses kesembuhan dari trauma. Jelang partai panas SFC versus Persema, peluang revans atas kekalahan 0-1 di putaran pertama Liga Super Indonesia, mungkin dapat disabet tuan rumah. Hendro, sang kiper kawakan kelahiran 24 April 1973, tak mempersoalkan siapa yang diturunkan di bawah mistar gawang. Otoritas pelatih untuk memasang pemain yang dikehendaki tak bisa diganggu-gugat. Simaklah komentar pelatih SFC Rahmad Darmawan: “Saya tetap konsisten memberlakukan rotasi. Terakhir, lawan Bontang FC, Hendro yang dimainkan. Nanti, menghadapi Persema, giliran Ferry (Rotinsulu). Tak ada yang perlu dikhawatirkan, sebab kualitas mereka setara.”

No comments:

Post a Comment