Friday, 13 August 2010

Terlindas Trailer, PNS Tewas

Banyuwangi (Bali Post) -

Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Dadapan, Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (13/8) kemarin. Korbannya, Sri Wahyuningsih (44), PNS di Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Warga Desa Bulurejo, Purwoharjo ini tewas mengenaskan setelah digilas truk trailer yang dikemudikan Slamet Utomo (62), warga Rogojampi, Banyuwangi. Korban tewas seketika di tempat kejadian.

Tubuh korban remuk di bagian perut hingga kaki. Anehnya, sepeda motor korban Honda Revo bernopol P 3421 YJ masih utuh. Bahkan, helm pengaman yang digunakan korban tidak lecet sedikit pun. Dugaan sementara, korban mengantuk saat mengemudikan kendaraan.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Tidak ada yang tahu persis penyebab tabrakan itu. Saat kejadian, kondisi di sekitar lokasi sedang sepi. Versi Slamet, korban melaju kencang dari arah selatan, sedangkan dirinya berjalan sedang dari arah utara. Tiba di TKP, motor korban mendadak oleng. Korban terpelanting ke kanan, sedangkan motornya ambruk ke arah kiri. Karena berlangsung cepat, Slamet tidak sempat menginjak rem trailernya. Akibatnya, roda trailer bernopol L 7080 NU ini menggilas bagian perut dan kaki korban. ''Saya baru sadar setelah terasa menggilas benda. Begitu saya lihat, korban sudah bersimbah darah dan tewas,'' ujarnya.

Sedianya, trailer yang dikemudikan Slamet ini mengirimkan eskavator ke daerah Sempu, Banyuwangi. Karena lokasi tabrakan berada di tikungan, Slamet tidak bisa langsung menghentikan kendaraan. Dia baru bisa berhenti setelah jarak 300 meter dari lokasi. ''Kejadiannya sangat cepat. Saya juga kaget,'' kata pria berkacamata minus ini. Slamet menduga, korban sempat menyalip sebelum akhirnya terjatuh dan terseret roda trailernya.

Pengakuan Slamet dibenarkan sejumlah warga di sekitar lokasi. Suwarno (45), tukang tambal ban di dekat lokasi menuturkan, saat kejadian dirinya sedang berada di belakang. Dia mengaku sempat mendengar bunyi ledakan ringan. Begitu dilihat ternyata korban sudah terkapar bersimbah darah. ''Sepertinya, korban terjatuh dan terpelanting,'' katanya. Menurut Suwarno, lokasi tersebut memang sangat rawan. Kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi. Namun, baru kali ini memakan korban jiwa. (udi)

No comments:

Post a Comment