Jumat, 23 Oktober 2009 16:34 WIB
BANYUWANGI--MI: Sebanyak 200 koperasi dari 649 koperasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bermasalah dari segi permodalan, sehingga banyak di antaranya yang bangkrut.
Kepala Bidang Bina Usaha Koperasi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Banyuwangi Hevy Sudjono, Jumat (23/10), mengungkapkan, selain kesulitan permodalan, minimnya sumber daya manusia yang mengelola koperasi juga menjadi faktor banyaknya koperasi yang vakum (menghentikan kegiatan usaha).
Koperasi bermasalah itu didominasi koperasi aneka usaha, lantaran koperasi-koperasi tersebut hanya beroperasi di waktu-waktu tertentu, bahkan kebanyakan dari mereka tidak mampu mengelola koperasi dengan baik.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah berupaya memberikan bentuk permodalan kepada sejumlah koperasi melalui program dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam bentuk koperasi wanita (kopwan).
Pada November nanti, pihaknya akan mencairkan dana kepada sedikitnya 96 kopwan, yang masing-masing koperasi mendapat bantuan permodalan sebesar Rp25 juta. Ia menargetkan di pertengahan November, seluruh koperasi tersebut sudah berbadan hukum.
Setidaknya dengan adanya bantuan permodalan dari pemerintah provinsi, bisa membantu koperasi yang kesulitan permodalan.
Ditambahkannya, pihaknya juga akan memperketat proses pendirian koperasi setidaknya melalui tahap uji coba minimal selama enam bulan, baru kemudian izin badan usaha akan diterbitkan apabila kelompok pendiri koperasi mampu mengelola koperasi.
"Ini menyusul banyaknya pendirian koperasi bermasalah, dan selama uji coba status perizinan koperasi itu terdaftar, belum ada izin usaha," katanya. (Ant/OL-04)
(dari http://www.mediaindonesia.com/read/2009/10/23/101821/125/101/200-Koperasi-di-Banyuwangi-Bermasalah-)
No comments:
Post a Comment