
Jumat, 30/10/2009 17:08 WIB | Isu Penjualan Gunung Srawet | Irul Hamdani - detikSurabaya |
Banyuwangi - Kabar penjualan Gunung Srawet di Banyuwangi Jawa Timur senilai Rp 400 Miliar ke investor asing ditepis. Namun rencana pembangunan tempat wisata di gunung tersebut tak disangkal.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo, Iksan. Menurut dia, Gunung Srawet masih tetap aset desa.
Menurut Iksan, Gunung Srawet dengan luasan 200 Hektar oleh pemerintah desa memang ditawarkan ke beberapa pengusaha pariwisata yang dari Jakarta, Surabaya dan satu lagi dari pulau Bali. Tujuannya hanya sebatas kerjasama untuk mengelola potensi yang ada.
"Tidak benar kalau dijual. Kami hanya tawarkan kerjasama untuk pengelolaan potensi yang ada di kawasan Gunung Srawet," tegas Iksan saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya yang berada tak jauh dari Gunung Srawet berdiri, Jumat (30/10/2009).
Saat ini, sudah dua investor dari Jakarta dan Bali yang tertarik dengan penawaran tersebut. Mereka telah datang tiga kali ke Kantor Desa Kebondalem untuk mengikuti pertemuan membahas rencana tersebut. Namun hingga kini belum ada kesepakatan yang dicapai.
Jika sepakat, maka tempat wisata itu akan memiliki lapangan golf, kebun binatang, villa, kolam renang serta rumah sakit kelas International. Pembangunannya memakan dana ratusan miliaran rupiah.
"Dana pembangunan yang akan dikucurkan sebesar Rp 404 milyar. Sekali lagi dana itu bukan sebagai uang pembelian Gunung Srawet," kata Iksan sambil berpesan agar tidak dibesar-besarkan kabar yang dianggapnya sesat tersebut.
(gik/gik)
No comments:
Post a Comment