Tuesday, 3 November 2009

Tujuh Kota di Jawa Timur Inflasi

Senin, 02 November 2009 22:14 WIB |

SURABAYA--MI: Tujuh kota di Jawa Timur mengalami inflasi selama Oktober lalu, sedangkan tiga kota lainnya beruntung bisa menikmati turunnya sejumlah harga sehingga mengalami deflasi.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim di 10 kota, Senin (2/11), menyebutkan, inflasi tertinggi terjadi di Jember mencapai 0,52 persen. Kepala BPS Jatim Irlan Indrocahyo di Surabaya, Senin, menjelaskan, peringkat kedua inflasi diraih Probolinggo 0,35 persen, diikuti Tulungagung 0,29 persen, Malang 0,21 persen, Surabaya 0,16 persen, Kediri 0,10 persen, dan Tuban 0,08 persen.

Secara umum, terjadinya inflasi di tujuh kota itu dipengaruhi kenaikan harga makanan jadi dan rokok seperti mie, soto, dan nasi. "Selain itu kondisi tersebut diprediksi terjadi karena naiknya harga gas elpiji yang diberlakukan pemerintah pada pekan kedua Oktober," katanya.

Ia menjelaskan, tiga kota yang mengalami deflasi di antaranya Sumenep 0,54 persen, menyusul Banyuwangi 0,25 persen, dan Madiun 0,02 persen. "Deflasi di tiga kota lebih disebabkan turunnya harga komoditas dari kelompok bahan makanan seperti daging, telur ayam ras, daging sapi, dan buah-buahan," katanya.

Namun, secara total, ia menyatakan, inflasi di Jatim selama bulan ke-10 tahun ini mencapai 0,13 persen. Laju inflasi di provinsi ini lebih rendah, dibanding dengan inflasi bulan lalu sebesar 1,20 persen. "Bahkan, lebih rendah dari inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 0,19 persen," katanya.

Mengenai penyebab inflasi di Jatim, tambah dia, kondisi itu karena terjadinya kenaikan harga yang ditunjuk oleh kenaikan indeks harga seperti kelompok bahan makanan jadi, minuman dan rokok 0,97 persen, komunikasi dan jasa keuangan 0,75 persen, rekreasi dan olah raga kenaikan 0,26 persen, dan lainnya. "Sementara itu, laju inflasi bulan ini lebih rendah dari periode sama 2008 sebesar 0,44 persen," katanya.

Laju inflasi tersebut, lanjut dia, mendapat sumbangan terbesar dari sepuluh komoditas antara lain cabai merah, cabai rawit, rokok kretek filter, bawang putih, beras, nasi dan makanan jadi, biaya pendidikan khususnya perguruan tinggi, bahan bakar rumah tangga, dan kacang panjang.

"Laju inflasi saat ini juga ditekan oleh turunnya harga daging dan telur ayam ras, biaya angkutan kota, kendaraan sewa, minyak goreng, tarif kereta api, bawang merah, bensin, dan salak," katanya. (Ant/OL-03)

(dari http://www.mediaindonesia.com/read/2009/11/02/103543/125/101/Tujuh-Kota-di-Jawa-Timur-Inflasi)

No comments:

Post a Comment