Thursday, 25 February 2010
Dua Kapal Bertabrakan di Selat Bali
Banyuwangi (Bali Post) -
Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Selat Bali. Dua kapal jenis landing craft tank (LCT) tabrakan di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (25/2) kemarin. Insiden ini dipicu mengganasnya arus laut menjelang dini hari. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini sempat mengganggu jalannya bongkar-muat di Pelabuhan LCM Ketapang.
Dua kapal naas itu masing-masing KMP Labitra Riza dan KMP Bhaita Caturtiya. Insiden ini terjadi pukul 01.30 WIB. Ceritanya, KMP Labitra yang dinakhodai Sutartono sedang melakukan bongkar-muat di pelabuhan. Kala itu, kapal ini hampir selesai menaikkan seluruh kendaraan yang akan diangkut. Saat bersamaan, muncul KMP Bhaita yang dinakhodai Saiman.
Kapal ini sedianya merapat ke dermaga setelah berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk. Beberapa puluh meter dari bibir dermaga, arus laut mendadak mengganas. Arahnya bergerak dari selatan ke utara. Ancaman ini rupanya tak disadari nakhoda. Kapal sarat muatan tersebut justru mengurangi kecepatan mesin. Kontan saja, begitu terseret arus, kapal ini tidak bisa ''diatur''. Nakhoda pun gagal mengatur kemudi ke jalur aman.
Dalam kondisi kritis, nakhoda berusaha menghindari tabrakan. Namun gagal, moncong KMP Bhaita keburu menubruk lambung kiri KMP Labitra. Kerasnya benturan membuat KMP Labitra oleng. Beruntung, tidak adak korban jiwa dalam insiden ini. Termasuk kerusakan kendaraan yang diangkut. Seluruh penumpang sudah duduk di atas anjungan saat insiden itu terjadi.
KMP Labitra mengalami bocor di lambung kiri bagian depan setelah diterjang ramdoor KMP Bhaita. Lambung terbuat dari baja itu robek sekitar 26 cm. Untungnya, bagian yang bocor masih berada di atas permukaan air, sehingga air laut tak sampai meluber ke dalam badan kapal. Usai menubruk KMP Labitra, KMP Bhaita berhasil sandar di dermaga dengan selamat. Kejadian ini langsung menyedot perhatian penghuni pelabuhan.
Dalam kondisi tegang, petugas Syahbandar Ketapang memerintahkan KMP Labitra menurunkan kembali penumpangnya. Ini setelah kapal tersebut mengalami kerusakan di bagian lambung bawah. ''Karena bocor, kapal akhirnya ditunda keberangkatannya,'' kata Plh. Syahbandar Pelabuhan Ketapang Hadi Wahono.
Wahono menegaskan insiden ini murni karena cuaca. Menurutnya, arus di Selat Bali sering kali sulit diprediksi. Akibatnya, aksi tubrukan kapal saat sandar menjadi hal biasa. Pascatubrukan, KMP Labitra langsung mengalami perbaikan beberapa jam. Setelah itu kembali beroperasi seperti biasa. Sementara KMP Bhaita bisa langsung berlayar beberapa saat setelah kejadian. Kapal ini tidak mengalami kerusakan sedikit pun. (udi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

 
No comments:
Post a Comment