Ratna Dihadang, Nyaris Batal Mendaftar |
![]() Pendaftaran calon bupati (cabup) independen di KPUD Banyuwangi diwarnai keributan, Jumat (19/3) dini hari kemarin. Puluhan pendukung bakal cabup pasangan Hamong Suharsono-Agus Arifin (Hama) mengamuk setelah ditolak maju dalam pilkada. Mereka marah ketika KPUD menyatakan Hama tak memenuhi syarat administrasi. Massa yang marah sempat menghadang pasangan incumbent Ratna Ani Lestari-Yusuf Noeris yang juga mendaftar lewat jalur independen. Begitu melihat kedatangan Ratna sekitar pukul 23.45 WIB, massa pendukung Hama bergerak keluar. Lalu memblokir pintu ruangan KPUD. Sambil berteriak, massa berusaha mengejek Ratna yang terlihat tegang. ''Tersangka kok masih nekat mendaftar,'' kritik salah satu warga. Ratna bersama tim suksesnya hanya tersenyum dingin melihat aksi tersebut. Kemarahan massa memuncak setelah melihat Ratna diperlakukan istimewa oleh anggota KPUD. Ia diberikan ruangan khusus saat menunggu giliran mendaftar. Sementara bakal cabup yang ditolak hanya diberikan kursi di lobi. Merasa dianaktirikan, massa pendukung Hama kembali berteriak menghujat. Beberapa bergerombol menghalangi pintu masuk ruangan pendaftaran. Kericuhan meletus ketika KPUD tetap ngotot menolak pasangan Hama. Meski terus didesak massa, Ketua KPUD Banyuwangi Samsul Arifin dan anggota Komisioner Hari Priyanto tetap bersikukuh menolak pasangan tersebut. Akibatnya, massa mengamuk dan mengobrak-abrik berkas dukungan yang diserahkan ke KPUD. Situasi makin tegang ketika pasangan Ratna Yusuf Noeris keluar ruangan untuk mendaftar. Kala itu, batas waktu pendaftaran tinggal 10 menit. Melihat kondisi ini, massa mencoba menghadang Ratna sambil berteriak menghujat. Istri Bupati Jembrana Gede Winasa ini nyaris gagal masuk ke ruangan pendaftaran. Dalam kondisi kritis, polisi bergerak cepat. Massa langsung dihalau. Aksi massa terus berlanjut hingga pukul 04.00 WIB. Mereka baru membubarkan diri setelah rombongan Ratna-Noeris meninggalkan kantor KPUD. Massa mengancam akan menggelar demo besar-besar mendesak KPUD bersikap adil terhadap calon independen. Ketua KPUD Banyuwangi Samsul Arifin mengatakan penolakan terhadap pasangan Hama itu karena persyaratannya kurang. Hingga kemarin, hanya dua pasangan cabup independen yang dinyatakan lolos administrasi di KPUD Banyuwangi. (udi) |
Saturday, 20 March 2010
Ditolak, Pendukung Cabup Independen Ngamuk
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment