DENPASAR (SI) – Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali ditutup bagi penerbangan selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun 1932 Caka.Penutupan itu membuat 220 jadwal penerbangan tidak beroperasi.
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Ngurah Rai Heru Legowo mengatakan, penutupan bandara berlangsung selama 24 jam terhitung sejak Selasa (16/3) pukul 06.00 Wita sampai Kamis (17/3) pukul 06.00 Wita. “Informasi tentang penutupan bandara sudah kami sebarkan kepada seluruh penerbangan domestik maupun internasional,” kata Heru dalam jumpa pers di Bali kemarin. Menurut Heru, terdapat 220 penerbangan yang dilarang takeoff maupun landing selama peringatan Hari Nyepi, terdiri atas 13 penerbangan domestik dan 19 penerbangan internasional. Sedangkan technical landing maupun emergency landing tetap diizinkan.
Hanya saja, awak dan penumpang pesawat tidak diperbolehkan keluar dari kawasan bandara setelah mendarat. “Karena itu, sekitar 250 orang bagian operasional dan imigrasi tetap bertugas,”imbuhnya. Penutupan aktivitas penyeberangan juga dilakukan Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana) dan Padangbai (Karangasem). Di dua pelabuhan yang menjadi pintu masuk utama dari Jawa-Bali maupun Lombok-Bali ini, penutupan dilakukan mulai Kamis (26/3) pukul 05.30 Wita. Sedangkan penutupan di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) mulai pukul 23.00 WIB.
Aktivitas penyeberangan akan dibuka kembali mulai Jumat (27/3) pukul 04.00 Wita. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bali juga mengeluarkan larangan siaran bagi televisi lokal maupun televisi nasional serta siaran radio.Penutupan siaran itu berlaku 24 jam penuh selama prosesi Nyepi berlangsung. “Surat pemberitahuan tentang hal itu sudah kami kirim ke seluruh pimpinan stasiun televisi dan radio,” tandas Ketua Divisi Perizinan KPI Bali Nyoman Mardika. Sejauh ini, kata dia, belum ada satu pun stasiun televisi maupun radio yang memberikan jawaban terkait surat pemberitahuan tersebut.
“ Pengalaman tahun lalu,tidak ada satu pun stasiun televisi dan radio yang mengindahkan larangan itu,kecuali yang bersiaran lokal. Jika ada pelanggaran kali ini,kami akan menyampaikan teguran tertulis,” ujar Mardika. Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali Putu Suardika mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk ikut menghormati Hari Suci Nyepi. Sedangkan umat Hindu diminta tetap tinggal di rumah untuk melaksanakan prosesi Nyepi,yakni tidak menghidupkan cahaya (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan),dan tidak mendengarkan hiburan (amati lelanguan).
“Sedangkan bagi orang sakit tetap diizinkan menjalani pengobatan ke rumah sakit. Itu pun harus ada izin dari desa adat setempat,” ungkapnya. Penutupan bandara juga akan dilakukan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama datang ke Bali. General Manager PT AP I Ngurah Rai Heru Legowo menyatakan, penutupan bandara diberlakukan bagi penerbangan lainnya saat orang nomor satu di AS itu berkunjung ke Bali. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kedatangan Obama diperkirakan antara 20-25 Maret.“Untuk sementara penutupan akan dilakukan pada 30 menit sebelum dan sesudah pendaratan VIP,”tukasnya.
Dia mengaku sampai saat ini memang belum menerima pemberitahuan secara resmi terkait kedatangan Obama. Heru hanya menerima informasi bahwa Obama akan berada di Bali selama tiga hari.“Saya dengar beliau juga akan menginap di Bali,”imbuhnya. Panglima Kodam (Pangdam) IX Udayana Mayjen Hotmangaradja Panjaitan siap mengerahkan 9.000 personel TNI untuk mengamankan kunjungan Obama. “Jika jumlah itu kurang,kita siap minta bantuan Kodam sekitar,” terangnya. Sedangkan pihak kepolisian menyiapkan 12.000 pasukannya.
“Meski masih belum jelas, kita sudah menyiapkan pengamanannya,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar Dwi Putra. Sebelumnya, kata Dwi Putra, Tim Pengamanan Presiden AS mendatangi Polda Bali bersama dengan Konsulat Jenderal (Konjen) AS yang ada di Bali. Dalam pertemuan tersebut,tim menanyakan tentang kondisi keamanan Bali terkini termasuk kemungkinan adanya terorisme di Bali.
Pada kesempatan tersebut,Kapolda Bali menjelaskan, bahwa Bali saat ini dalam kondisi kondusif. “Kasuskasus yang ada selama ini adalah murni kriminal yang menimpa warga negara asing dan sudah dilakukan langkah-langkah hokum,” ujarnya. (miftachul chusna)
No comments:
Post a Comment