Thursday, 11 March 2010

Pemerintah Banyuwangi Hapus Anggaran Museum


TEMPO InteraktifBanyuwangi - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mencanangkan tahun 2010-2015 sebagai tahun kunjungan museum. Namun ironisnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, justru menghapus anggaran untuk pemeliharaan dan promosi Museum Blambangan, Banyuwangi.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi Dariharto, mengatakan, nihilnya anggaran Museum Blambangan ini sudah terjadi sejak 2009 lalu.

Menurut dia, nihilnya anggaran tersebut karena Museum belum jadi prioritas Bupati Banyuwangi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. "Tersedot untuk pos kegiatan lain," kata dia kepada wartawan, Kamis (11/3).
Museum yang didirikan tahun 1977 tersebut, terakhir kali mendapat anggaran tahun 2008 yakni sebesar Rp 10 juta.

Kurangnya perhatian Pemerintah Banyuwangi berakibat pada sepinya pengunjung. Saat Tempo mendatangi Museum di Jalan Ahmad Yani, pintu Museum dalam kondisi tertutup. "Kuncinya masih dibawa petugas lainnya," kata salah seorang petugas jaga.

Dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Museum selama tahun 2009 sebanyak 1.539 orang. Jumlah tersebut turun drastis dari 2008, yang mencapai 3.202 orang.

Museum tersebut memiliki 560 koleksi. Terdiri atas peninggalan Kerajaan Blambangan abad XVII, berupa tempayan, cawan, piring dan bejana.

Menurut Dariharto, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya melakukan promosi ke tingkat sekolah.

Shayu Pramestya, salah satu mahasiswa di Banyuwangi, mengaku belum pernah mengunjungi Museum Blambangan. Menurut dia, selama ini tidak ada promosi yang membuat dirinya tertarik berkunjung ke Museum. "Profilnya saja belum pernah baca," kata dia.

IKA NINGTYAS

No comments:

Post a Comment