Banyuwangi (Bali Post) -
Satu lagi tenaga kerja wanita (TKW) asal Banyuwangi, Jawa Timur, tewas  di luar negeri. Kali ini korbannya, Sulis Setyowati (25), warga Desa  Kalibaru Wetan, Kalibaru. Gadis ini dikabarkan tewas setelah mengidap  penyakit leukemia di rumah sakit Malaka, Malaysia. Padahal sebelumnya  korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini dikenal cukup  sehat.
Korban dinyatakan tewas Minggu (16/1) sore lalu. Setelah satu minggu  tertahan, jenasahnya tiba di kampung halamanya, Minggu (23/1) dini hari  kemarin, dan langsung dimakamkan. Namun, jasad korban tak dimakamkan di  pekuburan desanya, melainkan, di Desa Sumberarum, Songgon karena  berdekatan dengan keluarga besarnya.  ''Ini keputusan keluarga,'' kata  Poniran (55), ayah korban.
Korban bekerja di Malaysia sejak 2003. Begitu tamat SMK, dia nekat ke  luar negeri secara resmi melalui PT Tri Mitra Selaras yang berkantor  cabang di Genteng, Banyuwangi. Korban sempat memilih ke Singapura.  Karena tingginya kurang, dia lolos seleksi ke Malaysia. Di negeri jiran  ini, dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sekaligus pelayan  restoran milik warga setempat.
Kabar tewasnya korban diterima pihak keluarga Sabtu (15/1) malam lalu.  Saat itu, kata Poniran, korban sudah koma di rumah sakit. Selang 12 jam  kemudian, korban dinyatakan meninggal. Karena tak memiliki biaya,  keluarga hanya bisa pasrah. Beruntung, pihak majikan korban berniat baik  dan memulangkannya ke Indonesia.
Poniran menambahkan selama 7 tahun menjadi TKW, korban baru pulang ke  rumah dua kali. Itu pun tidak pernah lama, hanya sekitar 12 hari. Korban  terakhir pulang tahun 2008 setelah ibunya meninggal. Meski jarang  pulang, korban rajin mengirimkan uang ke keluarga. Setiap bulan, korban  selalu berkirim antara Rp 1,3 - 1,5 juta. Maklum, korban menjadi tulang  punggung keluarga. Uang hasil kiriman korban digunakan biaya sekolah  adik semata wayang yang duduk di bangku kelas III SMP. (udi)
Bali Post/udi
 
No comments:
Post a Comment