Tuesday, 22 February 2011

Ratusan Bonek Keleleran


www.radarjogja.co.id | BANYUWANGI– Polisi harus bekerja keras mengawal kepulangan ribuan suporter Bonek (pendukung fanatik kesebelasan Persebaya 1927) dari Bali. Aparat tak mau kecolongan terjadinya kekisruhan di Bumi Blambangan karena gelombang kedatangan  suporter dari Surabaya tersebut.
Ratusan personel polisi tampak siaga di sekitar pelabuhan Ketapang sejak Minggu malam lalu (20/2). Suporter bondho nekat itu datang bergelombang setelah mendukung tim kesayangannya berlaga menghadapi kesebelasan Bali Devata di stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Bali pada sore harinya.
Gelombang pertama kedatangan ribuan suporter itu di Bumi Blambangan tercatat sekitar pukul 22.00 Minggu malam lalu. Mereka diangkut dengan beberapa unit kapal feri dari Pelabuhan Gilimanuk. Sejak saat itu, aparat mulai bersiaga untuk menghindari terjadinya anarkisme ratusan suporter tersebut. Terlebih, tim kesayangan mereka berhasil ditekuk tim tuan rumah Bali Devata dengan skor tipis 2 – 1.
Kondisi semakin tegang ketika rombongan Bonek keluar dari areal Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Pada saat itu, seorang oknum yang mengenakan kaus suporter Arema melontarkan kata-kata yang bisa menyulut emosi suporter bonek. Pemuda yang kemudian diketahui bernama Andi, 26, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro langsung diamankan polisi. Dia digelandang ke mapolsek setempat.
Sementara itu, sebanyak 179 personel Polres Banyuwangi diterjunkan untuk mengamankan proses kepulangan Bonek tersebut. Begitu sampai di pelabuhan Ketapang, mereka langsung diarahkan untuk menaiki 47 unit bus yang telah disediakan untuk mengangkut mereka pulang ke Surabaya.
Namun sayang, puluhan armada bus tersebut tidak cukup menampung suporter yang memiliki atribut kebanggaan warna hijau itu. Polisi juga menyediakan tujuh unit truk untuk mengangkut mereka kembali menuju kota asalnya.
Dikonfirmasi saat melakukan pengamanan di areal Pelabuhan Ketapang, Minggu malam kemarin, Wakapolres Banyuwangi, Kompol Heru Prasetyo menyatakan, tujuh unit truk tersebut akan mengantarkan bonek yang tak tertampung bus sampai ke perbatasan Banyuwangi-Situbondo. ”Dari Situbondo juga akan disediakan truk dan pengawalan dari aparat kepolisian setempat. Mereka akan diantar menuju ke perbatasan Situbondo, begitu seterusnya,” ujarnya.
Membeludaknya jumlah suporter tim sepak bola Surabaya yang memberikan dukungannya saat Persebaya 1927 berlaga di Bali Minggu sore itu, ternyata juga sempat merepotkan petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Banyuwangi Baru. Karena tidak kebagian tempat duduk di bus dan truk, mereka memutuskan untuk bermalam di stasiun pemberangkatan pertama dari arah timur Pulau Jawa tersebut.
Sekitar 400 orang suporter Bonek itu bermaksud menunggu keberangkatan KA ekonomi Sritanjung jurusan Banyuwangi – Surabaya - Jogjakarta. Parahnya, mereka ingin menumpang angkutan masal tersebut secara gratis.
Tak pelak, beberapa pentolan Bonek terpaksa harus bernegosiasi dengan pihak PT KA. Setelah beberapa kali dialog menemui jalan buntu, akhirnya pihak KA bersedia menyediakan gerbong khusus untuk mengangkut ratusan suporter Bonek tersebut.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan mereka mengakibatkan pemberangkatan KA Sritanjung mengalami penundaan selama sekitar 30 menit. KA yang seharusnya berangkat pukul 06.00 itu baru bisa meninggalkan Stasiun Banyuwangi Baru pada pukul 06.30. (sgt/jpnn)

No comments:

Post a Comment