Semen Bosowa target peningkatan produksi 5 juta ton per tahun | JAKARTA: PT Semen Bosowa menambah investasinya senilai US$300 juta dengan target peningkatan produksi semen perusahaan menjadi 5 juta ton per tahun seiring masih besarnya potensi pasar semen di Indonesia.
Founder Bosowa Corporation HM Aksa Mahmud mengatakan sebelum 2014 produksi semen perusahaan akan mencapai 5 juta ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini yang hanya 3 juta ton per tahun. Peningkatan tersebut, tuturnya, akan diperoleh setelah perusahaan merealisasikan investasi untuk peningkatan kapasitas dan perluasan pabrik Semen Bosowa Maros dan Banyuwangi, Jawa Timur dengan total investasi sebesar US$300 juta.
“Investasi akan direalisasikan mulai tahun ini. Saat ini produksi Semen Bosowa sudah mencapai 3 juta ton per tahun dan jumlah ini akan terus ditingkatkan hingga 5 juta ton per tahun sebelum 2014,” paparnya hari ini.
Aksa mengungkapkan untuk perluasan pabrik Semen Bosowa Maros unit 2, sudah dipastikan akan menelan investasi sebesar US$200 juta, selebihnya investasi untuk membangun semen meal di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia menuturkan sebagian besar investasi tersebut akan menggunakan dana dari perbankan, sedangkan dana yang berasal dari Bosowa Corporation sendiri sekitar US$80 juta hingga US$100 juta.
“Meski begitu kita akan tetap melakukan ekspansi dengan segera membangun semen meal di Banyuwangi tahun ini. Langkah ini kami tempuh karena melihat pasar yang cukup besar di wilayah Barat Indonesia, dimana sekitar 70% pasar semen di Indonesia ada di daerah Jawa,” terangnya.
Perluasan pabrik Semen Bosowa Maros dilakukan untuk meningkatkan produksi menjadi 2,5 juta ton dari 1,6 juta ton produksi saat ini. Adapun, Semen Bosowa Batam yang kini memproduksi semen sebanyak 1,2 juta ton, akan ditingkatkan menjadi 1,8 juta ton.
“Untuk semen meal di Banyuwangi yang baru akan dibangun tahun ini, ditargetkan dapat berproduksi sebanyak 1,2 juta ton sehingga total jumlah produksinya memang lebih dari target, tapi saya ambil angka ideal saja yaitu 5 juta ton.” (alp) bisnis.com
No comments:
Post a Comment