Monday, 7 March 2011

Dua Rute Kapal Perintis Segera Ditender


BANYUWANGI – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam waktu dekat akan melakukan tender terbuka kepada pengelola operator kapal untuk pengoperasian ketiga unit Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara khusus kapal perintis yang telah dipesan Kemenhub pada 2012.


Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo mengatakan, kementeriannya telah memesan tiga unit kapal berukuran 1.200 dwt (dead weight ton) yang diperkirakan selesai dibangun oleh PT Daya Radar Utama awal 2012. Sebelum kapal tersebut dioperasikan, Kemenhub akan membuka peluang tender trayek perintis kepada pengelola operator kapal. “Kami akan membuka tender dalam waktu dekat untuk pengoperasian kapal perintis pada 2012 nanti. Tidak hanya swasta yang mempunyai kesempatan untuk mengikuti tender ini, tetapi peluang tender juga terbuka kepada pemda (pemerintah daerah) setempat,”ungkap Sunaryo seusai meresmikan dua kapal perintis di Banyuwangi, Jawa Timur,kemarin.

Menurut Sunaryo, ketiga kapal perintis yang diberi nama KM Sabuk Nusantara 29, KM Sabuk Nusantara 30,dan KM Sabuk Nusantara 31 akan dioperasikan di pelabuhan Kepulauan Riau,Kepulauan Papua,dan Kepulauan Maluku. Dia memperkirakan, nilai kontrak untuk masing-masing pembangunan kapal tersebut mencapai Rp50 miliar. “Penambahan tiga kapal ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat daerah,yaitu menghubungkan rute-rute yang masih jarang dilayani kapal perintis.Diperkirakan anggarannya mencapai Rp50 miliar per kapal menggunakan dana APBN 2010 dan 2011,” paparnya.

Sementara itu,Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono meresmikan pengoperasian dua unit kapal baru milik Ditjen Perhubungan Laut,yaitu kapal perintis KM Sabuk Nusantara 27.Kapal tersebut akan melayani rute perintis dari pelabuhan pangkal Tanjung Wangi–Sepekan–Pagerungan Besar–Kangean–Sapudi–Kalianget– Masalembo–Karamaian– Masalembo–Surabaya. Selain itu,Kemenhub juga akan mengoperasikan KM Sabuk Nusantara 28 yang melayani rute perintis di pelabuhan pangkal Merauke–Bede– Agats–Pomako–Dobo–Tual pulang pergi.Menurut dia, Banyuwangi dan Merauke termasuk dalam wilayah koridor ekonomi nasional.

Karena itu, dibutuhkan sarana transportasi yang terhubung agar mendukung percepatan perekonomian di kedua wilayah tersebut. “Kami juga melihat aspek pemerataan. Secara bertahap, kami akan membangun sarana transportasi laut karena kita sebagai negara kepulauan yang membutuhkannya, terutama di Indonesia bagian timur,” ungkap Bambang saat ditemui di tempat yang sama. Sunaryo menerangkan, kedua kapal tersebut dibuat sejak September 2009 oleh PT Daya Radar Utama.Kedua unit kapal masing-masing berukuran 500 dwt dan 750 dwt.Sementara total nilai kontrak pembangunan dua unit kapal perintis itu senilai Rp43,1 miliar.

Bupati Banyuwangi Abdul Azwar Anas menambahkan, pemerintah kabupaten (pemkab) siap mendukung pembangunan infrastruktur berkepanjangan oleh pemerintah pusat.Dia mengakui,saat ini Banyuwangi membutuhkan transportasi antarmoda yang terintegrasi. Alasannya, di Banyuwangi terdapat peningkatan aksesibilitas baik truk,maupun daya tampung penumpang. heru febrianto| www.seputar-indonesia.com

No comments:

Post a Comment