JAKARTA, (PRLM).- Empat tokoh muda Muslim Indonesia akan bertolak ke Australia, Minggu (1/5), sebagai bagian dari Program Pertukaran Muslim 2011 di bawah Lembaga Australia-Indonesia (AII). Mereka akan berbagi pengalaman dan memperkukuh saling pengertian di antara masyarakat muslim kedua negara.
Keempat tokoh muda itu adalah Khariroh dari Jakarta, Nihayatul Wafiroh dari Banyuwangi, Elis Zuliati Anis dan Norma Sari dari Yogyakarta. Mereka akan melakukan perjalanan keliling di Australia selama dua minggu. “Kami berharap kunjungan tersebut akan memberi sumbangsih pada pemahaman yang lebih baik di Indonesia tentang multikulturalisme di masyarakat Australia dan tentang pentingnya Islam di Australia,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, di Jakarta, Jum’at (29/4).
Menurut Moriarty, Islam di Australia adalah kisah dinamis yang terus berkembang dengan sejarah yang kaya, dan salah satu yang sangat dibanggakan di Australia. “Empat ratus ribu Muslim di Australia yang terdiri lebih dari 70 latar belakang etnis yang berbeda-beda dan berasal lebih dari 120 negara, termasuk Indonesia adalah bagian yang berharga dan dinamis dari susunan sosial dan budaya keberhasilan Australia kontemporer yang majemuk,” tutur Dubes.
Moriarty menambahkan program pertukaran muslim bilateral ini bermaksud untuk memberi kesempatan kepada para pemimpin yang sedang muncul di masyarakat Muslim Indonesia untuk berbagi gagasan dengan warga Australia pemeluk Islam atau agama lain.
Para peserta akan bertemu dengan anggota organisasi Islam dan seniman Muslim Australia dari pameran You Am I di Melbourne yang disponsori oleh Dewan Islam Victoria dan Dewan Kota Hume di Victoria. Delegasi ini adalah yang kedua dari tiga delegasi Indonesia yang dijadwalkan berkunjung ke Australia melalui Program Pertukaran Muslim 2011 di bawah Lembaga Australia-Indonesia (AII).
Pada Mei nanti, lima tokoh muda muslim dari Australia akan berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung masyarakat Indonesia yang majemuk, demokratis dan toleran dan untuk bertemu dengan para tokoh masyarakat, pendidikan dan agama, akademisi, pejabat pemerintah dan perwakilan media. Program Pertukaran Muslim ini didirikan oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia pada 2002. (depkominfo/das)***
 
No comments:
Post a Comment