Friday, 29 April 2011
Hidup Sebatang Kara di Bekas Kamar Mandi, Mbah Saimin Tetap Tegar
Irul Hamdani - detikSurabaya | Banyuwangi - Kondisi Mbah Saimin mengundang rasa prihatin warga masyarakat sekitar. Meski demikian, pria yang diperkirakan berusia lebih seabad ini tak pernah memelas atau mengemis makanan. Ia akan makan bila ada kiriman dari warga.
Jika tidak, untuk sementara waktu ia mengganjal rasa lapar diperutnya dengan air. Uniknya, Saimin tak pilih-pilih memilih air. Air diwadah kotor pun tak segan ia minum.
Seperti air bekas untuk mencucui piring, atau air yang ditampung di botolnya yang
dipenuhi lumut.
Saimin, lanjut Samidi, juga memiliki keunikan lainnya. Di waktu malam, Saimin kerap
nembang jawa (macopat), bercerita layaknya dalang wayang kulit hingga hari menjelang
pagi. Seolah menikmati dan ingin mengusir rasa sepi yang menyergapnya.
Lantas apa sebenarnya alasan Saimin memilih hidup dibekas kamar mandi rumah majikannya sejak delapan tahun silam ini? Kakek yang mengaku pernah dipaksa oleh Jepang untuk menjadi tentara PETA ini, menjawab dengan singkat.
"Wes kadung mancep jeru ning kene (Sudah terlanjur lama di sini)," jawab Saimin singkat, dengan bahasa Jawa, Jumat (29/11/2011).
Mungkin saja tempat itu memiliki kenangan dan sangat berarti bagi Mbah Saimin. Hingga
membuat dirinya berat untuk meninggalkan tempat tersebut.
Labels:
Sosial
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment