Thursday 29 December 2011

Drummer Indonesia Siap Pecahkan Rekor Dunia


TEMPO.CO, Malang - Kunto Hartono, penabuh drum asal Banyuwangi, Jawa Timur, tengah berusaha memecahkan rekor dunia menggebuk drum paling lama. Kamis, 29 Desember ini, dia sudah menggebuk alat musik itu selama tiga hari sejak Selasa, 27 Desember 2011 lalu.


Siang tadi, gebukan drum Kunto mulai pelan, tapi ketukannya tetap mengalun sesuai irama lagu yang diiringinya. Drummer ini menggebuk drum nonstop untuk menumbangkan rekor dunia Guinness Book of Record selama 121 jam.


"Kunto, Kunto, Kunto!" teriak warga Kota Malang yang menyemangati pria gondrong ini untuk terus memukul-mukul benda berkulit itu.


Para penonton antusias menjejali Jalan Tugu di depan Balaikota Malang, untuk menyaksikan kehebatan Kunto. Arus lalu lintas berjalan pelan, sebagian warga berhenti di pinggir jalan. Mereka menyaksikan kebolehan Kunto terus menabuh drum. Dia asyik menggebuk drum bersama band pengiring di atas panggung raksasa yang berdiri di depan Balaikota Malang.

Kunto bertekad menabuh drum selama enam hari (121 jam) mulai 27 Desember hingga 1 Januari mendatang. Rekor penabuh drum terlama dipegang Russ Prager asal Amerika Serikat selama 120 jam. "Saya harus lebih lama, minimal 121 jam," katanya.

Selama aksinya, Kunto bakal mengiringi 1.440 lagu dari sejumlah band dan penyanyi Jawa Timur. Direktur Proyek, Achmad Izzag menjelaskan sejumlah band lokal Malang dan Jawa Timur berpartisipasi dalam pemecahan rekor dunia. Selain unjuk kreatifitas, mereka juga mendukung Kunto menumbangkan rekor Russ Prager. "Kunto selalu menjaga kebugaran dan kesehatan," katanya.

Sebelum aksinya,  Kunto senantiasa berolahraga untuk menjaga stamina. Serta latihan teratur agar bisa menjaga konsentrasi sepanjang aksinya. Bahkan, sejumlah paramedis diturunkan untuk memantau kesehatannya. Sesuai aturan rekor dunia, aksi gebuk drum setiap delapan jam diselingi jeda selama 15 menit.

"Disela jeda, dimanfaatkan cek kesehatan," ujarnya. Disela aksinya, Kunto juga memanfaatkannya untuk makan maupun minum. Kunto lebih banyak mengonsumsi sayuran dan minum jus buah agar stamina stabil sepanjang pertunjukan. Rintik hujan dan hawa dingin tak dihiraukannya. Ia tetap menabuh drum sambil sesekali tersenyum menyapa warga Malang.

Sebelumnya, di Surabaya Juni 2010 lalu Kunto gagal menambuh drum 135 jam. Pada hari keempat, kondisi fisik Kunto melemah dan nyaris pingsan. Dengan tabung oksigen, dia dilarikan ke Intalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya.





EKO WIDIANTO

Sumber : Tempo

No comments:

Post a Comment