Saturday, 31 December 2011

Tiga Kabupaten sekitar Gunung Ijen Siapkan Skema Pengungsian


BONDOWOSO--MICOM: Tiga kabupaten yang terdampak bencana Gunung Ijen, yakni kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi, telah mempersiapkan konidisi tanggap darurat bencana. Ketiga kabupaten itu juga telah mempersiapkan skema pengungsian bagi warga masyarakat yang terdampak bencana Gunung Ijen.

"Lokasi pengungsian yang disiapkan tidak hanya untuk lokasi pengungsian warga saja, tetapi juga lokasi pengungsian untuk hewan ternak mereka," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, di sela Rapat Koordinasi Siaga Darurat bencana Gunung Ijen, bersama tiga kepala daerah yang terdampak bencana Gunung Ijen, kabupaten Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi, di Pendopo Kabupaten Bondowoso, Jumat (30/12) malam.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso telah menyiapkan lokasi pengungsian bagi 8.586 jiwa, yang bertempat tinggal di tiga desa di sekitar puncak gunung Ijen, yakni desa Kali Anyar, Kali Gedang, dan Sumber Rejo.

Lokasi Pengungsian yang dipersiapkan adalah di wilayah Pesangrahann, komplek kantor Kecamatan Sempol, dan di lapangan Kalisat, di wilayah perkebunan PTPN XII, kebun Kalisat Jampit.

Pemkab Situbondo juga telah menyiapkan lokasi pengungsian untuk 1.307 jiwa, warga yang bertempat tinggal di sekitar aliran sungai Kalipahit, di dua kecamatan, yakni kecamatan Kaliputih dan Asembagus.

Sementara, Pemkab banyuwangi telah mengevakuasi 466 jiwa, warga yang bertempat tinggal di sekitar puncak Gunung Ijen, di sekitar kawasan Paltuding. Mereka (warga) diungsikan di areal perkebunan yang berada di desa Tamansari kecamatan licin Banyuwangi. Warga yang dievakuasi ke areal perkebunan itu adalah warga yang sehari-hari bekerja sebagai penambang belerang di kawah Gunung Ijen.

"Di lokasi pengungsian, tidak hanya disediakan tempat tinggal sementara, tetapi juga telah didirikan dapur umum, fasilitas kesehatan, serta air bersih," papar Syamsul.

Syamsul pun mengatakan BNPB tengah mengupayakan satu solusi bagi warga di sekitar kawasan Sempol, yang sehari-hari bekerja sebagai penambang Belerang. Pasalnya, penambangan Belerang merupakan mata pencarian utama warga. Sehingga, dengan adanya peningkatan status Gunung Ijen, warga tidak dapat bekerja.

"Kita akan mengupayakan, agar warga itu dapat dipekerjakan di bidang lain, dengan diberi upah harian, atau biasa kami sebut dengan money power," kata Syamsul.

Menurutnya, warga yang diungsikan akan tetap diberdayakan agar mereka tidak terkesan dimanjakan hanya dengan diberi bantuan. Harkat kemanusian pengungsi yang tidak dapat bekerja karena bencana akan tetap terjaga dengan bekerja sementara di bidang lain. (AM/OL-10)


 Sumber : mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment