Sunday, 7 November 2010

Mesin Mati, KMP Labrita Adinda Kandas

Negara (Bali Post) -Kapal kandas kembali terjadi di Jembrana. Kali ini menimpa kapal motor penumpang (KMP) Labrita Adinda Minggu (7/11) pagi kemarin. Hanyutnya KMP ini akibat mesinnya mati dan mengakibatkan para penumpang panik.

Beruntung nakhoda tanggap dengan kondisi ini sehingga kapal penumpang yang mengangkut enam truk, satu mobil pick-up dan sejumlah penumpang itu tidak tenggelam. Kapal ini berlayar dari pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang, Banyuwangi. Kemudian hanyut terseret arus dan kandas di pantai depan gardu induk kabel PLN Jawa-Bali.

Sejumlah penumpang mengaku panik akibat kejadian tersebut. Pasalnya tidak biasanya kapal bergerak dengan kondisi mesin mati total dan keluar dari jalur biasanya. Informasi yang dihimpun Bali Post, kapal ini berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi sekitar pukul 05.15 wita. Kapal buatan Korea tahun 2005 ini awalnya tidak mengalami kendala. Ketika diperiksa sebelum berlayar tidak menunjukkan tanda-tanda mesin bermasalah. Namun, setelah beberapa menit berlayar, melewati lampu merah atau pertengahan Selat Bali, tiba-tiba mesin mati total. Sekitar pukul 06.00 wita mesin penggerak kapal baik motor utama dan motor bantu tidak berfungsi.

Akibatnya kapal terapung di tengah lautan dan hanyut terseret arus Selat Bali yang cukup besar itu. Kondisi ini membuat kru kapal panik dan nakhoda kapal Komang Adi Suantara berusaha minta bantuan kapal yang lain untuk menarik. KMP Labrita Risa dan Labrita Safina sempat dimintai untuk menarik, tetapi tidak mampu lantaran posisinya sangat jauh. Selanjutnya kru meminta bantuan KMP Nusa Makmur, tapi juga gagal lantaran tak dapat mengejar hanyutnya kapal hingga ke arah selatan.

Akhirnya setelah sempat terombang-ambing, kapal itu kandas di pantai depan gardu induk kabel PLN Jawa-Bali. Kapal berhenti di lokasi naiknya kabel jaringan PLN Jawa-Bali dengan posisi menghadap ke arah selatan. Beruntung kapal tidak menabrak lampu kuning pertanda daerah terlarang untuk kapal jenis apapun.

Lambung kiri kapal berstandar di perairan dangkal berpasir sekitar pukul 06.40. Kru kapal memutuskan untuk melego jangkar di perairan gardu induk kabel PLN Jawa-Bali. Mesin KMP Labrita Adinda baru bisa dihidupkan sekitar setengah jam kemudian. Kapal yang sempat kandas dengan jarak lima meter dari bibir pantai itu akhirnya ditarik dan berhasil kembali berlabuh di dermaga landing craft macine (LCM) atau dermaga kapal barang pelabuhan Gilimanuk. Proses evakuasi kapal ini dikawal Polair dan TNI AL Gilimanuk.



Tak Berfungsi

Nakhoda kapal KMP Labrita Adinda, Komang Adi Suantara mengatakan, saat kapal hanyut mesin sempat hidup lagi, tetapi tidak lama kemudian mesin kembali mati. Dari hasil pemeriksaan mekanik, semua motor tidak berfungsi lantaran pipa saluran bahan bakar ke tangki utama tersumbat. Pasokan solar ke mesin terhenti sehingga mesin mati.

Beberapa saat kapal sandar sekitar pukul 09.00 wita, seluruh muatan diturunkan dan dialihkan ke kapal LCT Trisna Dwitya untuk melanjutkan penyeberangan ke Ketapang. Sejumlah penumpang mengeluhkan keterlambatan penyeberangan ini.

Sementara itu Syahbandar Gilimanuk, Dewa Nyoman Kari ketika dikonfirmasi mengatakan kejadian ini akibat bahan bakar yang tidak lancar.

''Memang mesinnya mati, sehingga kapal hanyut ke selatan,'' ujarnya. Tidak ada kerugian material ataupun kerusakan akibat kejadian tersebut. Tetapi, Syahbandar tetap melarang sementara KMP Labrita Adinda beroperasi untuk dicek secara keseluruhan di Ketapang. ''Kalau sudah tidak ada masalah, baru diizinkan beroperasi lagi,'' pungkasnya. (kmb26)

No comments:

Post a Comment