Monday, 15 November 2010
Penjualan Hewan Kurban Turun
TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Sejumlah pedagang hewan kurban di Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku dagangannya tahun ini menurun drastis dibanding tahun lalu.
Abdul Hamid, salah satu pedagang hewan kurban, mengatakan, tahun lalu sebanyak 500 ekor kambingnya laku. "Tahun ini baru 350 ekor yang laku," kata dia, Senin (15/11).
Penurunan jumlah permintaan ini, kata dia, kebanyakan berasal dari konsumen Jawa Tengah karena imbas bencana Gunung Merapi.
Hal senada juga disampaikan Agus Purnomo. Menurut Agus, dagangannya baru laku 150 ekor. Padahal tahun lalu dia bisa menjual hingga 500 ekor.
Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menemukan sejumlah hewan ternak untuk kurban yang tidak layak jual karena mengidap penyakit.
Hal itu setelah empat petugas Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan, menginspeksi lima pedagang hewan ternak untuk kurban di Kelurahan Sobo dan Kelurahan Tukang Kayu , Senin (15/11).
Dari 472 hewan ternak yang diperiksa, petugas menemukan empat ekor kambing yang mengidap penyakit gatal-gatal. "Hewan yang gatal tidak layak dijual ke konsumen," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Nanang Sugianto kepada wartawan.
Petugas kemudian memisahkan kambing yang berpenyakit itu dari hewan ternak yang sehat lainnya. Nanang mengatakan, hewan-hewan berpenyakit itu akan diobati terlebih dulu hingga dinyatakan sehat kembali.
Nanang mengimbau, supaya masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli hewan kurban. Selain kesehatan, dia meminta masyarakat juga memastikan syarat sah kurban. Seperti kaki tidak pincang, testis ada dua buah, kedua mata bersinar dan bergerak aktif serta bulu yang mengkilat.
IKA NINGTYAS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment