Banyuwangi (Bali Post) -
Tiga minggu mendekam di tahanan Polres, tersangka kasus percaloan calon PNS (CPNS) yang juga mantan Kabag Humas Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur Untung Sukirman (55), tewas, Jumat (5/11) kemarin. Tersangka meninggal akibat komplikasi akut. Sebelum tewas, tersangka dirawat selama tiga hari di RSUD Blambangan, Banyuwangi.
Kasat Reksrim Polres Banyuwangi AKP Bayu Indra Wiguna melalui Kanit Idik Ipda Ali Mashar menjelaskan, tersangka dirawat di rumah sakit sejak, Selasa (2/11) siang. Sekitar pukul 10.00 WIB, tersangka mengeluhkan sakit pada bagian kepala. Kondisi tubuhnya juga lemas. Penyidik polres kemudian merujuknya ke rumah sakit. Tiga hari mendapat perawatan medis, tersangka tak kunjung membaik. Bahkan, kondisinya makin memprihatinkan. ''Tersangka meninggal sekitar pukul 14.00 WIB,'' kata Ali.
Tersangka ditahan di Polres sejak 13 Oktober lalu setelah dilaporkan melakukan penipuan puluhan calon PNS. Total transaksinya mencapai Rp 1,4 miliar lebih. Modusnya, pelaku menjajikan setiap korban bisa lolos menjadi PNS dengan membayar sejumlah uang. Polisi mengamankan tersangka di sebuah rumah di Solo, Jawa Tengah.
Aksi penipuan itu digelar sekitar tahun 2007-2009. Kala itu, dia baru saja lengser dari jabatannya sebagai Kabag Humas. Dalam aksinya, dia menjanjikan sejumlah warga bisa diangkat menjadi PNS dengan jaminan sejumlah uang. Rata-rata, setiap korban dipungut Rp 20-50 juta. Bahkan ada yang mencapai Rp 75 juta.
Dalam aksinya, pelaku menggunakan jasa empat orang PNS yang bertugas sebagai perekrut. Kebanyakan korban adalah warga Banyuwangi dan Situbondo. Sayangnya, dari sekian korban, hanya satu orang yang mau melaporkan kasus tersebut.
Aksi tersangka terbongkar setelah para korban tak kunjung diangkat menjadi PNS. Setelah menunggu setahun lebih, janji pangangkatan PNS tak terbukti. Ditambah lagi, Pemkab Banyuwangi tidak pernah menggelar peneriman calon PNS. Karena gagal menempuh upaya damai, para korban menagih janji tersangka. Sialnya, tersangka justru kabur ke Solo, Jawa Tengah. Setelah buron beberapa bulan, dia berhasil di temukan di sebuah rumah kos di belakang terminal bus Tirtonadi, Solo. Sejak ditahan, tersangka memang mengaku sedang sakit diabetes dan lainnya. (udi)
No comments:
Post a Comment